Penjelasan Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf, Beserta Contohnya September 1, 2022 2 min read Belajar membaca Al-Qur’an ternyata jauh dari sekedar bisa membacanya saja. Saat membaca Al-Qur’an tentu harus diketahui juga cara menghasilkan bunyi, hukum, serta sifat bacaan yang dilakukan. Karenanya, penting untuk mengetahui penjelasan dari makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf dalam artikel ini. Makhorijul Huruf1. Al-Jauf2. Al-Halq3. Al-Lisan4. Asy-Syafatain5. Al-KhaisyumSifatul Huruf1. Sifatul Huruf Berlawanan2. Sifatul Huruf yang Tidak BerlawananPostingan Sejenis Secara sederhana, Makhorijul huruf adalah tempat keluarnya huruf yang dibaca. Makhroj ini bersangkutan dengan bagian mulut yang memproduksi bunyi dari huruf hijaiyah tertentu. Tempat bunyi ini akan mempengaruhi bunyi huruf yang dihasilkan. Ada lima pembagian makhorijul huruf yaitu 1. Al-Jauf Al-Jauf sendiri berarti lubang/ rongga mulut. Huruf hijaiyah yang tergolong pada Al-Jauf dihasilkan pada rongga mulut. Anggota dari huruf Al-Jauf adalah alif ا, wawu و, ya’ ي. 2. Al-Halq Al-Halq berarti tenggorokan. Bunyi huruf berasal dari dalam tenggorokan. Anggota bunyi Al-Halq adalah hamzah ء, ha’ هـ, ha’ ح, ain ع, ghoin غ, dan kho’ خ. 3. Al-Lisan Sesuai namanya, bacaan Al-Lisan berasal dari lidah. Bunyi huruf dihasilkan oleh lidah yang bergerak atau bersentuhan dengan gigi. Huruf anggota Al-Lisan adalah dho’ ض, ق qof, ك, jim ج, syin ش, ya’ ي, lam ل, nun ن, ro’ ر, د, ta’ ت, tho’ ط, ص, sin س, za’ ز, dho’ ظ, tsa’ ث, dan dzal ذ. 4. Asy-Syafatain Asy-syafatain berarti dua bibir. Bunyi huruf ini dihasilkan oleh kedua bibir yang bersentuhan. Anggota Asy-syafatain adalah Fa’ ف, Wawu و, ba’ ب, dan mim م. 5. Al-Khaisyum Al-Khaisyum berarti pangkal hidung. Huruf pada Al-Khaisyum dibaca dengan berdengung. Bagian dari Al-Khaisyum adalah nun tasydid, mim tasydid, nun sukun berhukum idgam bigunnah, nun sukun berhukum iqlab, nun sukun berhukum ikhfa; haqiqi dan nun sukun berhukum ikhfa’ syafawi. Sifatul Huruf Makhorijul Huruf dan sifatul huruf memiliki perbedaan namun sama-sama penting untuk dipelajari. Jika Makhorijul huruf adalah tempat bunyi maka, sifatul huruf adalah sifat dari huruf. Sifat ini akan mempengaruhi cara membaca dan hukum bacaan sebuah huruf. Sifat-sifat huruf dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Sifatul Huruf Berlawanan Kategori sifatul huruf yang pertama adalah sifat-sifat huruf yang berlawanan. Salah satu sifat akan memiliki cara baca yang tidak hanya berbeda, namun berlawanan dengan sifat huruf lainnya. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut Hams yang berarti bisikan dibaca dengan disertai hembusan nafas saat mengeluarkan bunyi huruf. Berlawanan dengan Hams, adalah sifat Jahr yang artinya jelas, dimana saat membaca huruf nafas tidak boleh dihembuskan untuk membuat bacaan jelas. Syiddah yang berarti kuat dimana pembacaan huruf harus ditekan sebelum dilepaskan. Berlawanan dengan syiddah ada sifat rakhawah yang artinya lembut sehingga huruf yang dikeluarkan harus dengan suara lepas. Di tengah-tengah syiddah dan rakhawah ada Bainiyyah atau tawassuth yang artinya sedang, tidak keras dan tidak juga terlalu lunak. Selanjutnya adalah Isti’la yang berarti terangkat menggambarkan posisi lidah yang naik ke langit-langit. Lawan dari isti’la ada isti’fal yang berarti turun dimana lidah akan turun ke bagian bawah lidah. Hukum Ithbaq yang berarti menutup adalah sifat huruf yang jika dibaca kedua sisi lidah akan tertutup ke langit-langit. Berlawanan dengan Ithbaq ada infitah yang berarti terbuka dimana huruf yang dibaca tidak membuat lidah menutup langit-langit. Terakhir ada idzlaq yang huruf-hurufnya dibaca lancar dan ringan. Sedangkan Ishmat sifatnya berlawanan dengan idzlaq dimana membacanya harus hati-hati atau ditahan. 2. Sifatul Huruf yang Tidak Berlawanan Selain sifat-sifat yang berlawanan, ada sifatul huruf yang berdiri sendiri. Semuanya memiliki perbedaan namun tidak saling berlawanan. Sifatul huruf yang tidak berlawanan antara lain Shafir yaitu membaca huruf dengan mendesis. Qalqalah yang berarti memantulkan bacaan di akhir. Inhiraf yang artinya miring sehingga huruf-hurufnya dibaca dengan memiringkan lidah ke punggung lidah. Taqrir yang berarti getaran karena huruf dibaca dengan lidah yang digetarkan. Tafasysyi adalah sifat pengucapan huruf yang menyebabkan angin tersebar di dalam mulut saat mengucapkannya. Yang terakhir adalah istitha’ah yang berarti sifat huruf yang bacaannya atau bunyinya Pengetahuan tentang makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf adalah pengetahuan dasar dalam mengkaji Al-Qur’an. Mengetahui sifat dan asal bunyi huruf membuat ayat Al-Qur’an dapat dibaca dengan tepat. Arti dari ayat yang dibaca juga akan menjadi tepat dan tidak mengalami perubahan. Baca artikel bermanfaat lainnya di Postingan Sejenis
Khususpada tahun 2007 saja, sebanyak 29 penerjemah dari 6 bahasa diangkat sumpahnya oleh pemprov DKI Jakarta. Belum seriusnya sikap pemerintah menindak tegas penerjemah "ilegal" yang menyalahgunakan izin penerjemah tersumpah adalah bagian dari gambaran status penerjemah yang belum diakui oleh pemerintah sebagai profesi yang dihargai.Makharijul Huruf Tempat Keluarnya Huruf Bab Makhorijul huruf adalah salah satu bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid. Makhroj المخرج atau Makharij مخارج secara bahasa adalah “Tempat keluar” محل خروج Dan secara istilah adalah محل خروج الحرف وتمييزه من غيره “Tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.” Al-Huruf الحروف, Kata ini adalah jama’ dari al-harfu الحرف yang berarti menurut bahasa yang dimaksud dengan makharijul huruf itu ialah tempat-tempat keluarnya huruf. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan makharijul huruf yaitu tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makharijul huruf ini sangatlah penting. Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya makhraj-nya, sehingga dapat membaca al-Quran dengan fasih dan benar. Hal ini karena al-Quran diturunkan dalam bahasa bunyi suatu huruf itu keluar, dapat kita ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf tersebut yang sebelumnya didahului dengan huruf untuk mengetahuimakhraj “kaf ك”, maka huruf “kaf” tersebut disukun / dimatikan dengan didahului huruf hidup. Tempat-tempat keluarnya huruf ini dibagi secara umum dan secara khusus. Tempat-tempat keluarnya huruf secara umum ada 5 Rongga mulut - Al-Jauf الجوف Tenggorokan/Kerongkongan - Al-Halqu الحلق Lidah - Al-Lisan اللسان Dua bibir - Asy-Syafatain الشفتين Rongga hidung - Al-Khaisyum الخيشوم Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah 29 itu memang banyak yang berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin Ahmad an-Nahwiy Guru Imam Sibaweh. Adapun menurut beliau Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, diantaranya A. Al-Jauf الجوف, Rongga mulut Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam, yaitu ; alif ا , wawu mati وْ dan ya’ mati يْ dengan penjelasan sebagai berikut Alif dan sebelumnya ada huruf yang difathah Contoh مَالَا غَوَى Wawu mati dan sebelumnya ada huruf yang didhommah Contoh قُوْلُوْا Ya’ mati dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah Contoh حَامِدِيْنَ B. Al-Halqu الحلق, Tenggorokan/Kerongkongan Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan / tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf halqiyah huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan dibagi menjadi tiga bagian yaitu ; Aqshal halqiy pangkal tenggorokan, yaitu huruf hamzah ء dan ha’ ه Wasthul halqiy pertengahan tenggorokan, yaitu huruf ha’ ح dan ’ain ع Adnal halqiy ujung tenggorokan, yaitu huruf ghoin غ dan kho’ خ C. Al-Lisan اللسان, lidah Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf, yaitu Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu sebagai berikut 1. Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof ق. Maksudnya bunyi hurufqof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang. 2. Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf ك. Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan makhraj huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah. “Dua huruf tersebut ق dan ك , lazimnya disebut huruf LAHAWIYAH لهويّة , artinya huruf-huruf sebangsa anak mulut atau sebangsa telak lidah.” 3. Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ج , Syin ش dan Ya’ ي . Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya. “Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf SYAJARIYAH شجريّة , artinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah.” 4. Pangkat tepi lidah, yaitu huruf Dlod ض . Maksudnya bunyi huruf Dlod ض keluar dari tepi lidah boleh tepi lidah kanan atau kiri hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati graham. “Huruf Dlod ض ini lazimnya disebut huruf JAMBIYAH حنبيّة, artinya huruf sebangsa tepi lidah.” 5. Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam ل. Maksudnya bunyi huruf Lam ل keluar dari tepi lidah sebelah kiri/kanan hingga penghabisan ujung lidah, serta menepati dengan langit-langit mulut atas. 6. Ujung lidah, yaitu huruf Nun ن. Maksudnya bunyi huruf Nun ن keluar dari ujung lidah setelah makhrojnya Lam ل, lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam ل, serta menepati dengan langit-langit mulut atas. 7. Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ ر. Maksudnya bunyi huruf Ro’ ر keluar dari ujung lidah tepat setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda Nun, serta menepati dengan langit-langit mulut atas. “Tiga huruf tersebut di atas Lam, Nun dan Ro’, lazimnya disebut huruf DZALQIYAH ذلقية, artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah.” 8. Kulit gusi atas, yaitu Dal د, Ta’ ت dan Tho’ ط. Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepat i dengan pangkal dua gigi seri yang atas. “Tiga huruf tersebut lazimnya disebut NATH’IYAH نطغية, artinya huruf-huruf sebangsa kulit gusi atas.“ 9. Runcing lidah, yaitu huruf Shod ص, Sin س dan Za’ ز. Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah. “Tiga huruf tersebut lazimnya disebut huruf ASALIYAH أسلية, artinya huruf-huruf sebangsa runcing lidah.” 10. Gusi, yaitu huruf Dho’ ظ, Tsa’ ث dan Dzal ذ. Maksudnya huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas. “Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf LITSAWIYAH لثوية, artinyahuruf sebangsa gusi.” D. Al-Syafatain الشفتين, dua bibir Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua termasuk huruf-huruf syafatain ialah wawu و, fa’ ف, mim م dan ba’ ب dengan perincian sebagai berikut 1. Fa’ ف keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas. 2. Wawu, Ba, Mim و , ب , م keluar dari antara dua bibir antara bibir atas dan bawah. Hanya saja untukWawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim bibir membungkam. “Empat huruf tersebut di atas lazimnya disebut huruf SYAFAWIYAH, artinya huruf-huruf sebangsa bibir.” E. Al-Khaisyum الخيشوم, pangkal hidung Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut 1. Nun bertasydid نّ 2. Mim bertasydid مّ 3. Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy 4. Mim sukun yang bertemu dengan mim م atau ba ب Atau secara singkatnya, ke 17 macam tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini untuk lebih ringkasnya Rongga mulut huruf mad yang tiga ا،و،ي Pangkal tenggorokan ء،ه Tengah tenggorokan ع،ح Ujung tenggorokan غ،خ Pangkal lidah paling belakang ق Pangkal lidah sedikit ke depan ك Tengah lidah dengan langit-langit ج،ش،ي Sisi lidah bertemu geraham atas ض Dibawah sisi lidah setelah dhad ل Ujung lidah setelah lam ن Ujung lidah setelah nun ر Ujung lidah bertemu gusi atas ط،د،ت Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas ظ،ذ،ث Ujung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah lebih dekat ke bawah ص،س،ز Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas ف Dua bibir و،ب،م Rongga hidung ghunnah/ dengung syaikh aiman suwaid tahsin Maraji' al-Khulashoh min Ahkamit tajwid, Abu Azzam Khumais bin Nashir al-Umari Bimbingan Tahsin dan Tajwid, Abu Abdil Haq Syarh al-Muqoddimat al-Jazariyyah, DR Ibrohim bin Said ad-Dausari Sumber
Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda & tertulis uraian, tes lisan / observasi terhadap diskusi tanya jawab dan percakapan serta penugasan • Penilaian Keterampilan berupa penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian produk dan penilaian portofolio atau hasil tulisan dan rangkuman. Sleman, 28 Juni 2022 Mengetahui